Kisah siswi kelas 2 SD jadi pemulung Jalan 3 KM dapat uang Rp 3 Ribu


Berjuang untuk memenuhi kebutuhan hidup tak hanya di lakukan oleh orang tua saja, melainkan anak - anak pun ikut serta. sekarang banyak anak - anak yang ikut dalam mencari nafkah orang tua.

Himpitan kesulitan ekonomi juga memaksa anak-anak, yang mestinya menikmati waktu bermain, ikut terjun mencari uang demi menopang hidup keluarganya.

Hal itu juga yang dilakukan bocah perempuan 10 tahun asal Lampung Utara ini. 

Sembari menggendong karung plastik, Ita tampak mengambil botol plastik maupun kotak bekas yang ditemukannya.

Tangan kirinya memikul berat karung berisi hasil buruannya, tangan kanan menenteng besi pengait untuk memungut sampah plastik.

Siswi kelas 2 di sebuah SD di Tanjung Aman, Lampung Utara tersebut mengaku, ia memulung sepulang sekolah untuk membantu perekonomian keluarganya yang serba kekurangan.

Ita berkata bahwa dirinya biasanya mengumpulkan botol bekas habis pulang sekolah.

Anak keenam dari sembilan bersaudara itu mengatakan, ia bisa berjalan hingga tiga kilometer setiap harinya, saat memulung.

"‎Saya setiap hari mengambil barang bekas," kata Ita.

Menurut Ita, biasanya ia mengambil sampah-sampah plastik di jalan atau di tempat sampah.

"Biasanya, ngumpulin dari tempat sampah, atau yang dibuang orang di jalan," ujar bocah yang tinggal di Kelurahan Tanjung Aman, Kotabumi Selatan itu.

Dari satu karung barang yang berhasil ia kumpulkan, Ita bisa mendapatkan Rp 10 ribu.

Meski begitu, hal tersebut tidak terjadi setiap hari.

Pada suatu hari dia pernah mendapatkan uang Rp 3 ribu.

Meski begitu, Ita tetap bersyukur.

"Uangnya lumayan buat bantu orangtua," ucapnya.

Jika uang yang ia dapat banyak, ia pun menyisihkan sebagian untuk ditabung.
Sumber

LihatTutupKomentar